Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA MADYA (13 -15 TAHUN) TENTANG DYSMENORRHEA DI SMPN 29 KOTA BANDUNG Andriyani, Septian; Sumartini, Sri; Afifah, Vevi Nur
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 2, No 2 (2016): Vol 2, No.2 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v2i2.4746

Abstract

ABSTRAK Dysmenorrhea  umum dirasakan oleh perempuan pada hari – hari pertama menstruasi. Tidak banyak yang menyadari bahwa dysmenorrhea yang  tidak biasa bisa menjadi salah  satu awal dari suatu penyakit misalnya endometriosis, sehingga perlu diberikan edukasi tentang dysmenorrhea sebagai upaya deteksi dini terjadinya kasus endometriosis. Angka Kejadian dysmenorrhea di Indonesia sendiri cukup tinggi mencapai  64,25 % yang terdiri dari 54,89% dysmenorrhea primer dan 9,36 % dysmenorrhea  sekunder tidak jauh berbeda dengan angka kejadian dysmenorrhea di Jawa Barat yaitu sebanyak 54,9 % wanita mengalami dysmenorrhea, terdiri dari 24,5%  mengalami dysmenorrhea ringan, 21,28% mengalami dysmenorrhea sedang dan 9,36% mengalami dysmenorrhea berat. Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja madya usia 13 - 15 tahun tentang dysmenorrhea. Jumlah keseluruhan populasi dalam penelitian ini sebanyak 423 siswi yang terdiri atas siswi kelas VII sebanyak 256 orang dan  siswi kelas  VIII sebanyak 167orang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan melibatkan 206 sampel siswi yang diambil menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar berada pada kategori berpengetahuan baik, dengan hasil sebanyak 115 siswi (55,8%). Namun, masih ditemukan sebagian kecil siswi dalam kategori berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 22 siswi (10,7%) dan hampir setengahnya berpengetahuan kurang  yaitu sebanyak 69 siswi (33,5%). Dari hasil tersebut kategori berpengetahuan kurang masih hampir setengah jumlah responden. Oleh karena itu, diharapkan  pihak sekolah dapat bekerja sama dengan Puskesmas ataupun petugas kesehatan terkait dalam pemberian pendidikan kesehatan khususnya tentang  dysmenorrhea secara berkala kepada siswi SMPN 29 Kota Bandung. Kata kunci: Dysmenorrhea, Pengetahuan, Remaja Madya,  ABSTRACT Dysmenorrhea is commonly experienced by women at the beginning of the menstruation period. There are only few who realize that unusual dysmenorrhea can be an initial symptom of certain diseases, such as endometriosis, so that they should be educated about dysmenorrhea as an early warning effort to detect endometriosis cases. The number of dysmenorrhea in Indonesia is relatively high, in which it achieved 64.25 %. It consisted of 54.89% primary dysmenorrhea and 9.36 % secondary dysmenorrhea. Similar case was also found in West Java in which around 54.9 % women experienced dysmenorrhea. The figure consisted of 24.5% women experienced light dysmenorrhea, 21.28% women experienced moderate dysmenorrhea, and 9.36% of them experienced severe dysmenorrhea. The current research aims to discover the understanding of 13-15 years old adolescents on dysmenorrhea. There were total 423 female students involved in this research, which consisted of 256 seventh grade female students and 167 eighth grade female students. This research was categorized as descriptive quantitative research, which involved 206 female students as the research sample that were selected by employing Proportionate Stratified Random Sampling. The research result revealed that most of the students (115 students or 55.8%) were categorized to have good understanding on dysmenorrhea. However, it was also discovered that there were minority of the students (22 students or 10.7%) who were considered to have adequate understanding, while almost the half of the students (69 students or 33.5%) had limited understanding on dysmenorrhea. Based on the aforementioned result, it is found that almost half of the population still had limited understanding on the matter. Therefore, it is expected that the school administrators can cooperate with community health centers or medical practitioners in order to regularly educate the female students at SMPN 29 in Bandung mainly about dysmenorrhea. Keywords: Adolescents, Dysmenorrhea, Knowledge
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP ANAK USIA SEKOLAH AKHIR (10-12 TAHUN) TENTANG MAKANAN JAJANAN DI SD NEGERI II TAGOG APU PADALARANG KABUPATEN BANDUNG BARAT TAHUN 2015 Fitriani, Neng Lia; Andriyani, Septian
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 1, No 1 (2015): Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v1i1.1184

Abstract

Makanan jajanan adalah makanan yang dipersiapkan dan dijual oleh pedagang di jalanan dan di tempat umum yang langsung dimakan tanpa pengolahan atau persiapan lebih lanjut. Makanan jajanan yang kurang memenuhi syarat kesehatan dan gizi akan mengancam kesehatan anak. Sebanyak 48% jajanan anak di sekolah tidak memenuhi syarat keamanan pangan karena mengandung bahan kimia yang berbahaya. Hal ini bisa menjadi ancaman bagi kesehatan anak bila tidak dilakukan penanggulangannya. Selain itu, hal ini dapat juga mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan sikap anak usia sekolah akhir (10-12 tahun) tentang makanan jajanan. Desain penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah seluruh anak sekolah dasar kelas 4-6 yang bersekolah di SDN II Tagog Apu yang berjumlah 112 siswa/i, dan sampel 88 siswa/i dengan menggunakan teknik stratified random sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dan analisis data melalui dua tahapan, yaitu univariat untuk menggambarkan distribusi frekuensi dan bivariat untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel (chi-square). Hasil penelitian diketahui tingkat pengetahuan anak tentang makanan jajanan sebagian besar (65,9%) berpengetahuan baik dan hampir seluruh dari responden (89,8%) bersikap positif. Berdasarkan hasil uji chi-square diketahui bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap anak usia sekolah akhir (10-12 tahun) tentang makanan jajanan (nilai p value = 0,065 0,05). Saran bagi pihak sekolah untuk merencanakan penyediaan fasilitas kantin sekolah yang menyediakan makanan jajanan sehat dan dipantau secara berkala.
Pengetahuan Ibu Tentang Sibling Rivalry pada Anak Usia 5-11 Tahun di Cisarua Kabupaten Bandung Barat Andriyani, Septian; Darmawan, Dadang
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 4, No 2 (2018): Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v4i2.13708

Abstract

ABSTRAK Sibling rivalry merupakan persaingan antar saudara untuk memperebutkan perhatian dan kasih sayang orang tua dimana persaingan tersebut terjadi setelah kehadiran adik baru. Permasalahan yang terjadi dalam sibling rivalry adalah kurangnya waktu dan perhatian yang dimiliki oleh suatu keluarga. Angka kekerasan pada anak yang dilakukan oleh saudara kandungnya sendiri yaitu sebesar 26,2%.Pengetahuan ibu tentang sibling rivalry merupakan hal yang sangat penting karena jika tidak ditangani dengan baik anak-anak akan terus bersaing dan saling mendengki dan bisa berkelanjutan sepanjang hidup anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang sibling rivalry pada anak. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriftif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki anak usia 5-11 tahun yang memiliki adik dengan jarak yang berdekatan dengan jumlah 55 orang dan besar sampel 48 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang dibuat oleh peneliti dengan mengacu pada referensi yang sesuai. Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang sibling rivalry hampir setengahnya dari responden memiliki pengetahuan yang cukup yaitu sebanyak 18 orang (37,5%). Hampir setengahnya dari responden memiliki latar belakang pendidikan SD yaitu sebanyak 23 orang (47,9%), dan sebagian besar berusia 20-35 tahun yaitu sebanyak 35 orang (72,9%). Saran bagi puskesmas yang diharapakan dapat memberikan penyuluhan dan sosialisasi tentang sibling rivalry pada anak secara rutin dan berkesinambungan.  ABSTRACT Sibling rivalry is a competition for the attention and affection of parents where such competition occurred after the arrival of the new baby. The problems that occurred in the sibling rivalry is the lack of time and attention that is owned by a family. Child abuse committed by his own brother in the amount of 26.2 %. To the knowledge of mothers about sibling rivalry is very important because if it is not handled well the children will continue to compete and jealous of one another and can be continuous throughout life the child. This research aims to describe mother’s knowledge of sibling rivalry in children. The research design used is descriptive quantitative. The population in this research are all mothers have a children aged 5-11 years who has a younger brother with closely spaced and the total is 55 people and the samples of this research is 48 people by using purposive sampling technique. Data was collected by using a questionnaire designed by the researchers with reference to the appropriate reference. The result showed that the level of knowledge of mothers about sibling rivalry almost half of the respondents have sufficient knowledge as many as 18 people (37.5 %). Almost half of the respondents have a background in elementary education as many as 23 people (47.9 %), and mostly aged 20-35 years as many as 35 people (72.9 %). Advice for health centers is expected to provide counseling and socialization of sibling rivalry in children regularly and continuously.Â